Terorisme, jika mendengar kata tersebut kami yakin persangkaan kita akan langsung buruk atau bisa dibilang tidak baik. Ya, setiap orang tidak suka dengan tindakan terorisme. Tidak ada orang yang suka menjadi korban terorisme, kecuali terorisme cinta, he he. Banyak orang yang akan dirugikan oleh tindakan tersebut, termasuk dalam hal ini dunia wisata di Lombok. Pada kesempatan kali ini, kami mencoba memberikan anlisa perihal pengaruh serangan teror di Indonesia terhadap dunia pariwisata, lombok khususnya dan indonesia pada umumnya.
Motif Pelaku Terorisme
Bicara soal motif tindakan terorisme, yang paling tahu adalah pelaku itu sendiri. Cuma jika coba kita analisa, kebanyakan tindakan teror di citrakan seolah pelaku sedang melakukan misi jihad untuk membela agama tertentu, dalam hal ini adalah Islam. Dan jika terjadi tindakan terorisme, seolah media melakukan pemberitaan yang menyudutkan Islam itu sendiri. Namun apakah hal tersebut itu benar?
Jika kita mau jujur, stempel teroris memang seakan diarahkan kepada umat Islam. Hal tersebut terjadi karena banyak media yang tidak menyebutkan kata teroris pada kejadian teror yang pelakunya bukan orang Islam, baik di dalam dan diluar negeri. Dan yang aneh juga menurut kami, jika pelaku teror ingin membela umat Islam yang di dholimi oleh negera imperialis seperti amerika misalnya. Tindakan teror yang mengarah pada fasilitas milik amerika di Indonesia tidaklah akan berarti apapun bagi mereka. Karena dengan mudah bisa dibangun kembali.
3 Artikel pilihan :
Nalar sehat kami mengatakan, jika ingin mengalahkan amerika, maka buatlah negara yang setara dengan amerika dan kemudian melakukan invasi kesana. Selain karena motif tersebut, ada juga motiv tindakan terorisme karena dendam terhadap orang tertentu, karena separatisme
dan gangguan kejiwaan pelakunya. Apapun itu, menurut kami tindakan terorisme tidaklah bisa dibenarkan.
Pengaruh Terhadap Dunia Wisata
Seperti apa pengaruh teror terhadap dunia wisata di Indonesia dan Lombok pada khususnya. Berikut analisa efek pengaruh terorisme terhadap wisata yang kami lakukan.
Travel Warning dari Negara Lain
Adanya travel warning dari negara yang menjadi sumber wisatawan mancanegara pernah terjadi menimpa Indonesia. Sesaat setelah adanya peristiwa bom bali, pemerintah australia mengeluarkan travel warning ke warganya agar tidak berkunjung di Indonesia. Jika terorisme terjadi dengan skala kerusakan yang besar, bukan tidak mungkin muncul travel warning dari berbagai negara untuk Indonesia.
Ketakutan Berkunjung
Tidak ada yang ingin kehilangan nyawa sia-sia bukan? Untuk itulah faktor keamanan menjadi penentu orang mau berkunjung atau tidak di Lombok. Sebagus apapun lombok misalkan, namun jika ternyata sering terjadi tindak terorisme yang merenggut nyawa wisatawan asing. Maka orang akan takut datang berwisata di Lombok.
Kenaikan Harga
Adanya kejadian terorisme juga terkadang sampai bisa memicu melemahnya nilai rupiah. Sehingga menjadikan harga-harga menjadi naik. Ini tidak bagus untuk wisatawan lokal. Namun disisi lain bagus untuk wisatawan mancanegara, karena uang mereka akan lebih bernilai disini.
Citra Buruk di Dunia Internasional
Label, atau citra buruk akan melekat pada Indonesia manakala terjadi tindakan terorisme hingga bisa kita katakan sering terjadi misalnya. Hal tersebut mengakibatkan penilaian negatif terhadap kinerja penguasa yang ada, yaitu soal ketidak mampuan memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat yang ada di Indonesia. Sehingga wisatawan mancanegara akan berfikir ulang pergi ke Indonesia, termasuk juga di Lombok.
Tindakan terorisme siapapun yang melakukannya adalah tidak tepat. Meski kita harus juga adil dalam menilai, misalnya dengan jujur mengatakan bahwa yang sering dilakukan oleh separatis OPM di Papua itu juga termasuk terorisme. Nah, setelah tahu pengaruh buruk terorisme terhadap iklim pariwisata di Lombok dan Indonesia ini, semoga membuat kita semakin awas dan waspada. Anda bisa hubungi kami untuk mendapatkan penawaran paket wisata Lombok yang menarik dari kami juga lho. Terimakasih