Siapa sih yang tidak tahu Gunung Rinjani? Yaps, Gunung Rinjani ini merupakan gunung tertinggi kedua di Indonesia yang terletak di Pulau Lombok. Meskipun termasuk gunung yang indah, namun siapa sangka jika letusan Gunung Rinjani pada tahun 1257 M ini melebihi dahsyatnya letusan Gunung Tambora.
Pada sejarah awalnya, Gunung Rinjani ini memiliki kembaran bernama Gunung Samalas. Kedua gunung tersebut memiliki titik ketinggian berbeda, yaitu 3.726 mdpl untuk Gunung Rinjani dan kurang lebih 4.200 mdpl untuk Gunung Samalas.
Meskipun berbeda titik ketinggiannya, namun 2 gunung tersebut memiliki sumber pasokan magma yang sama. Jadi tidak heran jika bagian bawah kedua gunung ini pun menyatu. Secara keseluruhan pun, gunung berapi ini disebut sebagai Gunung Rinjani-Samalas.
Tetapi jika dilihat saat ini, tampaknya hanya puncak Gunung Rinjani saja yang tersisa. Hal tersebut diakibatkan oleh letusan Gunung Rinjani yang terjadi pada tahun 1257 M. Kejadian itulah yang merubah puncak Samalas menjadi kaldera Segara Anak Rinjani atau biasa disebut dengan nama Danau Segara Anak Rinjani.

Meletusnya Gunung Rinjani Diabadikan dalam Tulisan Babad Lombok
Peristiwa dahsyat dari letusan Gunung Rinjani – Samalas ini terabadikan dalam tulisan Babad Lombok, yang berbunyi :
Gunung Rinjani longsor dan Gunung Samalas runtuh, banjir batu gemuruh, menghancurkan Desa Pamatan, rumah-rumah rubuh dan hanyut terbawa lumpur, terapung-apung di lautan, penduduknya banyak yang mati (baris 274).
Tujuh hari lamanya, gempa dahsyat meruyak bumi, terdampar di Leneng (Lenek), diseret oleh batu gunung yang hanyut, manusia berlari semua, sebahagian lagi naik ke bukit (baris 275).
Bersembunyi di Jeringo, semua mengungsi sisa kerabat raja, berkumpul mereka di situ, ada yang mengungsi ke Samulia, Borok, Bandar, Pepumba dan Pasalun, Serowok, Piling, dan Ranggi, Sembalun, Pajang dan Sapit (baris 276).
Di Nangan dan Palemoran, batu besar dan gelundungan tanah, duri dan batu menyan, batu apung dan pasir, batu sedimen granit, dan batu cangku, jatuh di tengah daratan, mereka mengungsi ke Brang batun (baris 277).
Ada ke Pundung, Buak, Bakang, Tana’ Bea, Lembuak, Bebidas, sebagian ada mengungsi ke bumi Kembang, Kekrang, Pengadangan dan Puka hate-hate lungguh, sebagian ada yang sampai, datang ke Langko, Pejanggik (baris 278).
Semua mengungsi dengan ratunya, berlindung mereka di situ, di Lombok tempatnya diam, genap tujuh hari gempa itu, lalu membangun desa, di tempatnya masing-masing (baris 279).
Letusan yang terjadi pada tahun 1257 M ini merupakan letusan Gunung Rinjani terbesar yang pernah terjadi. Bahkan dampak letusan Gunung Rinjani ini masih bisa kita saksikan hingga saat ini. Bahkan setelah letusan dahsyat tersebut, tercatat Gunung Rinjani pernah meletus sebanyak lebih dari 9 kali hingga saat ini.
Sejarah Letusan Gunung Rinjani dari Waktu ke Waktu
Setelah letusan dahsyat terjadi pada tahun 1257 M, Gunung Rinjani hanya menyisakan puncak dari Gunung Rinjani dan kaldera Segara Anak Rinjani. Kemudian setelah itu sejak tahun 1846 hingga tahun 2009 setidaknya tercatat ada 11 kali letusan yang terjadi.
1. Pada Tahun 1846
Zollinger menyampaikan bahwa pada tahun 1846, aktivitas Gunung Rinjani berada dalam stadia fumarola. Selanjutnya letusan ini berada di dalam kaldera Anak Rinjani yaitu Gunung Barujari, yang merupakan anak dari Gunung Rinjani.
Munculnya Gunung Barujari ini disebabkan oleh aktivitas vulkanik Rinjani dan terletak di sebelah timur kaldera Gunung Rinjani.

2. Pada Tahun 1884
Dalam Natuurkunding Tijdschrift voor Nederlandsch Indie, v. 45, sebuah jurnal Hindia Timur mengabarkan bahwa tampak asap dan nyala api pada beberapa hari pertama bulan Agustus.
3. Pada Tahun 1901
Tepat pada pukul 23.00 WITA tanggal 1 Juni, terdengar suara ledakan dari arah Gunung Rinjani. Setelah itu, pada malam berikutnya terjadi hujan abu tipis di daerah Mataram.
4. Pada Tahun 1906
Di tahun 1906 ledakan kembali terdengar, tepatnya pada bulan April pukul 21.15 WITA. Namun, letusan Gunung Rinjani pada tahun ini tidak memberikan dampak apapun pada lingkungan sekitar.
5. Pada Tahun 1909
Pada waktu yang sama, yaitu pukul 21.15 WITA di tanggal 30 November terjadi hujan abu di Lombok yang berlangsung hingga 2 Desember. Kemudian tampak kegiatan yang meningkat, berupa asap tebal yang mengepul di atas Gunung Rinjani, dan air sungai yang tampak keruh.
6. Pada Tahun 1915
Di tahun ini tepatnya pada tanggal 4 November, terlihat tiang asap yang muncul dari Gunung Rinjani.
7. Pada Tahun 1944
Pada tanggal 30 Mei sempat terlihat asap yang mengepul di atas puncak Gunung Rinjani. Menurut Petroeschevsky, kegiatan dari Gunung Rinjani ini dimulai pada tanggal 25 Desember 1943. Pada pukul 16.00 WITA terdengar suara gemuruh dari Gunung Rinjani dan disusul dengan hembusan asap tebal.
Lalu pada malam harinya tampak sinar api dan kilat saling sambung menyambung. Kemudian pada tanggal 25 hingga 30 Desember terasa gempa bumi disertai dengan suara gemuruh. Selama 7 hari berturut-turut, hujan abu turun dengan lebatnya. Hal tersebutlah yang mengakibatkan rusaknya tanaman dan juga rumah.
Bukan hanya itu saja, bahkan letusan Gunung Rinjani kali ini memunculkan gunung baru dari dalam kaldera Anak Rinjani. Gunung tersebut yaitu Gunung Rombongan atau Gunung Mas yang berada di kaki Gunung Barujari.
8. Pada Tahun 1966
Pada tanggal 28 Maret, gempa kembali mengguncang pulau Lombok. Sejak saat itulah, suara gemuruh mulai terdengar dari Segara Anak.
Pada tanggal 21 Mei, dari puncak Gunung Punduk, pasir terlihat naik dari dasar Segara Anak di selatan kawah Gunung Baru menuju ke utara dan meluas ke barat dan timur. Kontak pasir panas dengan air Segara Anak ini menyebabkan terbentuknya uap dan asap.

9. Pada Tahun 1994
Pada tahun ini, letusan Gunung Rinjani terjadi cukup kuat. Tepatnya terjadi pada pukul 02.00 WITA tanggal 4 Juni. Ledakan ini berasal dari dalam kaldera Rinjani yaitu Gunung Barujari, yang terdengar hingga Desa Sembalun. Pada pukul 08.00 WITA, tampak asap hitam tebal mengepul di udara mencapai ketinggian 400 m.
Kemudian pada 6 Juni pukul 17.40 WITA, terjadi hujan abu di sekitar pos pengamatan dengan endapan setebal 2-3 mm. Beruntungnya, letusan kali ini tidak menyebabkan korban jiwa. Namun para petani bawang di Desa Sembalun mengalami gagal panen karena rusak terkena hujan abu.
10. Pada Tahun 2004
Tidak sedahsyat letusan sebelumnya, namun di tahun ini Gunung Rinjani kembali menunjukkan aktivitasnya. Tepatnya pada bulan Oktober, terjadi letusan abu.
11. Pada Tahun 2009
Pada tahun 2009, Gunung Barujari yang merupakan anak Gunung Rinjani mengeluarkan asap coklat pekat yang mencapai ketinggian 1000 m. Aktivitas tersebut terjadi tepat pada tanggal 2 Mei pukul 16.01 WITA. Kejadian pada saat itu disertai juga dengan suara dentuman yang lemah.
Letusan Gunung Barujari ini membuat lebih dari 300 wisatawan domestik dan asing tertahan di Lombok. Pada letusan kali ini juga mengalirkan lava ke dalam kaldera Anak Rinjani, yang menyebabkan terjadinya banjir bandang hingga memakan korban jiwa sebanyak 31 orang.
Selain itu, kabut debu vulkanik yang mencapai ketinggian 2000 m menyebabkan penerbangan dari Lombok dan Bali mengalami gangguan.
12. Pada Tahun 2015
Anak Gunung Rinjani kembali meletus pada November 2015. Tinggi letusan ini mencapai 3.500 mdpl, dengan abu yang begitu halus dan terbawa angin. Hujan abu vulkanik melanda wilayah Selat Lombok, sebagian wilayah Bali, Selat Bali, hingga Banyuwangi.
Letusan kali ini cukup dahsyat, sehingga menyebabkan penerbangan dari Australia ke Bali dan sebaliknya ditutup. Bahkan bandara Denpasar dan Lombok juga ditutup untuk sementara waktu.
Dampak Letusan Gunung Rinjani
Letusan dari gunung berapi tentu memberikan banyak dampak yang merugikan bagi lingkungan di sekitarnya. Seperti yang sudah disebutkan di atas, gagal panen, banjir lahar dingin, penutupan sementara rute penerbangan, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa.
Menilik dahsyatnya letusan Gunung Rinjani pada tahun 1257 M, kerugian yang disebabkan cukup dahsyat. Bahkan dampak yang dirasakan sampai menyebabkan bencana global. Meskipun demikian, ternyata Anda masih bisa menyaksikan sisa-sisa dari letusan gunung Rinjani yang menjadi jejak indah di Lombok.
Misalnya saja Kaldera Anak Rinjani dan tebing curam di pantai Luk. Kedua tempat tersebut merupakan sisa-sisa dari dahsyatnya letusan Gunung Rinjani yang pernah terjadi. Anda bisa mengunjungi tempat tersebut saat liburan ke Lombok.

Nah untuk memudahkan perjalanan wisata Anda ke Lombok, Anda bisa mempercayakannya pada First Lombok Tour. Kami merupakan salah satu agen travel wisata di Lombok yang menyediakan berbagai paket wisata Lombok dengan harga terjangkau. Ingin wisata ke Lombok? Hubungi kami sekarang juga!