Tari Gandrung Lombok, Wsata Budaya yang Kaya Makna

Tari gandrung Lombok adalah salah satu kesenian tradisional masyarakat yang ditemukan pada kalangan suku sasak di Pulau Lombok. Pertunjukan tari satu ini sebagai bentuk luapan suka cita dan harapan suku sasak yang diadakan dalam perayaan desa setelah masa panen padi tiba.

Berdasarkan sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh R Diyah Larasati pada tahun 90 an ternyata tari gandrung tidak hanya ditemukan di Lombok saja. Namun ada dua daerah lain yang juga memiliki kesenian satu ini, daerah tersebut adalah Bali dan Banyuwangi.

Meski demikian, ada perbedaan mencolok antara tari gandrung Bali, Banyuwangi dan Lombok, khususnya dari aspek gerakan, kostum serta penyajian pertunjukannya. Dan secara umum, tari ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat setelah musim panen.

Sejarah Tari Gandrung Lombok

Tari gandrung sudah ada dan hidup sejak lama, bahkan sudah ada sejak zaman airlangga di Jawa Timur. Ditelusuri dari asal usulnya, besar kemungkinan bahwa tarian ini bukan asli berasal dari Lombok namun berasal dari daerah banyuwangi yang kembangkan melalui Bali dan diadaptasi oleh seniman Lombok dengan bentuk dan karakter lokal Pulau Lombok.

Semulanya, tarian ini diperagakan sebagai bentuk hiburan untuk para prajurit pada saat pulang dari medan perang. Namun seiring berjalannya waktu, tari gandrung ini menjadi tari tradisional bagi masyarakat yang terus diwariskan dan dilestarikan.

Iringan musik tari gandrung lombok, sumber: google.com
Iringan musik tari gandrung lombok, sumber: google.com

Berdasarkan penuturan dari Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, tari gandrung ini awalnya dibawakan oleh seorang laki-laki dan kemudian pemeran atau penari gandrung juga mulai dibawakan oleh seorang perempuan yang menjadi penari istana.

Perubahan tersebut tidak jelas pastinya kapan dan bagaimana proses terjadinya. Namun pada intinya sekarang ini penari gandrung perempuan pada setiap penampilannya selalu memperkenalkan diri dengan sebutan “Tiang Lanang”.

Makna dan Keunikan Tari Gandrung Lombok

Tari gandrung Lombok merupakan tarian yang mengambil ide dengan improvisasi gerak dari alam dan dibentuk menjadi sebuah karya tari. Bagi masyarakat suku sasak, tari gandrung ini diwujudkan melalui dua makna yang secara signifikan berada dalam sistem ideasional dan tercermin dalam interaksi sosial.

Sistem ideasional merupakan konteks berpikir serta ide-ide para pelaku pertunjukkan tari. Dalam sudut pandang ini, tari gandrung Lombok dimanfaatkan sebagai media untuk melepaskan harapan dan suka cita.

Alam yang tercermin dalam harapan akan melimpahnya panen padi berusaha agar dapat dikuasai dengan sebuah keharmonisan dengan ungkapan suka cita dalam pertunjukan seni. Dalam aspek ini, alam dan manusia sebagai elemen budaya dapat membentuk sebuah harmoni. Adapun keunikan dari tari gandrung Lombok sendiri adalah:

  • Awalnya ditarik oleh laki-laki
  • Sebagai pemersatu masyarakat
  • Mahkota yang dipakai terbuat dari kulit kerbau
  • Ditarikan secara berpasangan
  • Telah mendunia
Musim panen padi tiba, sumber: google.com
Musim panen padi tiba, sumber: google.com

Properti untuk Penari Gandrung

Properti yang digunakan oleh para penari gandrung ada tiga bagian utama. Yakni gelungan, kain batik panjang dan hiasan penari. Untuk mengetahui deskripsi dari ketiga properti ini, simak ulasannya di bawah ini.

Gelungan

Gelungan adalah properti yang menyerupai songkok dengan semua permukaan yang dihiasi dengan kembang jepun atau bunga cempaka yang berwarna putih. Kerangkanya terbuat dari kawat, kulit dan kain yang disebut dengan lengker. Dan pada bagian yang ada di atas telinga ada gempolan yang panjang dan runcing ke belakang.

Fungsi dari properti ini adalah sebagai senjata untuk melindungi diri dari pengibing yang nakal. Tampak depan gempolan ini seperti bunga mekar sebesar ibu jari. Terbuat dari daun banten yang disusun dan ditusuk dengan lidi. Kemudian dipotong melingkar menyerupai setangkai bunga.

Kain Batik Panjang

Properti kedua untuk penari gandrung adalah kain batik panjang. Umumnya kain batik ini dihiasi motif kembang dengan warna yang tidak ditentukan dan baju yang digunakan adalah baju kaos lengan pendek dengan warna putih.

Perhiasan Penari

Adapun properti terakhir adalah perhiasan yang digunakan para penari yang terdiri dari bapang yakni hiasan dada yang dipasang di leher, bahannya dari kain yang dikombinasikan dengan rambu-rambu perhiasan dari manik-manik.

Lambe adalah semacam setagen yang dililitkan pada dada bawah ketiak hingga ke pinggul. Seret adalah semacam ikat pinggang selebar dua sentimeter yang dihias dengan motif kembang dan dililitkan secara beraturan dengan jarak 5 cm berfungsi sebagai hiasan dan penguat lilitan lambe.

Ampok adalah bahan yang hampir mirip dengan bapang namun bentuknya segitiga dan diberi rumbai pada setiap ujungnya dengan jumlah dua buah yang diletakkan di depan dan di belakang. Ada genjer yaitu selendang yang jumlahnya 3 buah yang dipasang di pinggul dan ujungnya dibiarkan berjuntai di samping kiri dan kanan.

Ilustrasi peralatan tari, sumber: google.com
Ilustrasi peralatan tari, sumber: google.com

Gerakan Tari Gandrung

Seperti yang sempat disinggung di atas, tari gandrung Lombok berbeda dengan tari yang ada di Bali dan Banyuwangi. Yakni memiliki ciri khas tersendiri. Menurut pemahaman suku sasak, tari gandrung ini adalah nama sebuah pertunjukkan seorang penari perempuan yang diiringi gamelan serta puisi dan nyanyian. Adapun gerakannya antara lain:

Bapangan

Gerakan ini merupakan gerakan panari gandrung yang bertujuan untuk memperkenalkan diri kepada para penonton dengan cara mengitari arena tarian hingga selesainya gending pengiring yang disebut dengan istilah gending bapangan.

Gandrungan

Pada bagian ini, menggambarkan penari dengan gerak yang lebih lincah mengitari arena dengan kipas di tangan, bagaikan seekor burung elang yang mengincar mangsanya. Penari mengelilingi arena sambil melirik ke arah penonton, khususnya penonton pada barisan depan.

Pada saat tertentu penari akan menyentuhkan kipasnya pada seorang atau lebih penontong yang dikehendakinya. Apabila tidak bisa dijangkau tangan, penari akan melemparkan kipas pada sasarannya. Setiap orang yang kena kipas diharuskan maju dan menjadi pasangan si penari gandrung.

Demikianlah uraian singkat mengenai tari gandrung Lombok, wisata budaya yang kaya makna. Semoga tulisan ini menambah pengetahuan Anda dan untuk Anda ingin berwisata ke Lombok, paket wisata Lombok dari First Lombok Tour bisa dicoba.

Leave a Reply