Tak bisa dipungkiri, berbagai hal yang ada di masyarakat terpengaruh oleh kondisi politik, baik itu lokal maupun nasional. Jika kita bicara soal sektor wisata, maka akan kita jumpai bahwawektor pariwisata merupakan salah satu sektor industri kreatif yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Dari hasil riset gabungan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan BEKRAF pada 2015 sektor Ekraf berhasil menyerap 15,9% tenaga kerja dan menyumbangkan nilai ekspor sebesar 19,4 miliar dolar AS. Sumber tribunnews diakses 1 januari 2018.
Proses untuk memajukan industri kreatif menurut kami adalah hal yang wajar jika melihat potensi sumbangsih tenaga kerja bagi penduduk Indonesia. Disisi lain, untuk menjadi negera industri yang menguasai sektor industri berat, butuh modal yang besar serta teknologi yang canggih. Yang itu tidak dimiliki oleh Indonesia saat ini. Maka untuk sektor tersebut diberikan pada swasta asing maupun lokal yang memiliki kemampuan tersebut. Meskipun dari sisi aturan Islam sebenarnya tidak boleh.
Sektor pariwisata di Lombok juga termasuk dalam industri kreatif yang sedang ditumbuhkembangkan oleh pemerintah. Alhamdulillah saat ini kita sudah masuk tahun 2018. Dalam tulisan kali ini, kami akan membahas analisa potensi usaha wisata di Lombok pada tahun 2018 tersebut. Semoga curahan pikiran singkat kami ini bisa bermanfaat. Kami merasakan betul, majunya sektor wisata di Lombok berpengaruh bagi bisnis jasa paket tour lombok yang kami geluti ini.
Tahun 2018 dikenal sebagai tahun pemanasan untuk tahun politik di tahun 2019. Pada tahun 2018, dijadwalkan adanya pilkada di berbagai tempat, termasuk dititik penting pulau jawa, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur,Jawa Barat dan termasuk pula di Nusa Tenggara Barat. Hal tersebut tentu akan menjadikan energi orang-orang didaerah tersebut tersedot untuk proses pilkada. Butuh cara-cara kreatif dan beretika saat melakukan proses marketing yang bertujuan menjaring konsumen baru setiap harinya.
Lombok sebagai daerah tujuan wisata lokal maupun asing. Tentu mendapatkan jumlah kunjungan dari provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Kami mengamati, proses politik di ketiga tempat tersebut berjalan dalam suhu politik yang hangat bahkan cenderung panas. Sehingga akan mencurahkan orang-orang terkait dengan lebih serius. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara, selama tidak terjadi konflik atau tindakan terorisme yang fatal di Indonesia, Lombok tetap menjadi pulau yang eksotis untuk dikunjungi.
Dari sisi partai sendiri, banyak fungsionaris partai dan loyalisnya adalah orang berduit yang suka akan wisata. Kami rasa dalam pemanasan tahun politik tersebut, keinginan mereka, atau bisa juga perusahaan mereka untuk berwisata ke lombok akan ditahan. Karena pengeluaran uang akan lebih difokuskan untuk kebutuhan pilkada yang memang mahal biayanya. Tentu tidak perlu kami detailkan berapa banyak jumlah uang yang dikeluarkan untuk event pilkada untuk setiap calonnya bukan? Anda bisa tanya sendiri kepada saudara Anda jika ada yang menjadi pengurus partai.
Sedangkan untuk masyarakat umum, banyak yang sudah tidak memperhatikan urusan pilkada karena dianggap tidak membawa perubahan berarti. Hal tersebut dialami terutama oleh generasi Y dan Z. Maka keinginan mereka untuk berlibur ke berbagai tempat termasuk di Lombok tidak akan terpengaruh proses politik. Kecuali jika terjadi keadaan chaos, dan semoga saja tidak terjadi chaos di berbagai tempat, terutama di Nusa Tenggara Barat.
Seperti apa hasil pilkada 2018 nanti? Kita tunggu saja proses tersebut berlangsung nantinya. Yang bisa dilakukan oleh pemilik usaha wisata di Lombok adalah memperbaiki kualitas tempat wisata yang mereka kelola serta aktif berpromosi dengan berbagai kanal promosi yang sejalan dengan etika. Termasuk juga kami, selaku pelaku usaha paket wisata Lombok ini. Kami akan terus berinovasi untuk melayani pelanggan lama maupun baru yang berlibur ke Lombok. Terimakasih sudah berkenan membaca artikel ini, silahkan share ke sosial media yang ada jika berkenan.